Pages

Wednesday, October 10, 2012

Indonesia memblokir 83 situs penjualan obat palsu

Indonesia memblokir 83 situs penjualan obat palsu

Gadgetan-Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengidentifikasi 83 situs yang diduga menjual obat-obatan illegal dan juga ada yang palsu. Upaya ini merupakan bagian dari operasi interpol khusus yang dilakukan secara internasional untuk melacak penjualan obat-obatan illegal secara online, operasi ini diberi nama Pangea.

Operasi Pangea V dilaksanakan oleh BPOM, Polri, Kejaksaan Agung, Kementerian Komunikasi dan IT, dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Operasi Pangea ini dimulai sejak tanggal 25 September sampai tanggal 2 Oktober. Kepala BPOM Lucky S. Slamet menyatakan keprihatinannya pada konfrensi pers, “Peredaran obat palsu melalui internet sudah dikategorikan sebagai kejahatan terorganisir. Hal ini tentu menjadi perhatian kita karena obat-obatan illegal sangat mudah diakses oleh publik”.

Departemen Komunikasi dan IT mengakui bahwa memang sulit untuk memblokir sebuah e-commerce “nakal” walaupun mereka secara terang-terangan menjual obat-obatan illegal atau palsu. Kita memiliki Nawala Project untuk memblokir situs-situs yang berkandungan negatif yang tidak sesuai dengan norma kesusilaan dan budaya Indonesia, namun jika situs obat-obatan, kita juga membutuhkan orang yang mengerti dalam bidang obat-obatkan untuk dilaporkan ke lembaga yang mengurus bidang tersebut.

Aidil Chendramata sebagai direktur investigasi dari kementerian mengatakan, BPOM tidak bisa langsung memblokir situs tersebut walaupun mereka bisa memonitor kandungan apa saja yang terdapat pada obat yang dijual, apakah palsu atau tidak, namun kepala BPOM harus melaporkan dan menyampaikan proposal terlebih dahulu kepada Departemen Komunikasi untuk memblokir situs tersebut.

Operasi yang dilaksanakan di Provinsi Jakarta dan Yogyakarta tersebut menyita lebih dari 66 jenis obat-obatan illegal seharga IDR 150 juta, kemudian menemukan empat kasus yang harus ditindaklanjuti secara hukum, dan menangkap dua orang yang diduga sebagai penjual obat-obatan palsu.

Operasi Pangea sendiri telah dilaksanakan lima kali. Yang pertama diselenggarakan pada tahun 2008 di delapan negara, Pangea II yang dilakukan pada 2009 di 25 negara, Pangea III tahun 2010 di 44 negara, dan Pangea IV tahun 2011 di 81 negara. Tahun ini, Pangea V berlangsung di 100 negara

No comments:

Post a Comment